Newest Post
// Posted by :DIANSYAH19
// On :Minggu, 29 Maret 2015
Budaya / Culture
Definisi Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan
dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan,
dan karya seni.
Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasidengan orang-orang yang berbeda budaya, dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Unsur-unsur Budaya
Ada beberapa pendapat ahli yang
mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai
berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan
kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·
alat-alat
teknologi
·
sistem
ekonomi
·
keluarga
·
kekuasaan
politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada
4 unsur pokok yang meliputi:
·
sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
·
organisasi
ekonomi
·
alat-alat,
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama)
·
organisasi
kekuatan (politik)
3. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur
kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
·
bahasa
·
sistem
pengetahuan
·
sistem
tekhnologi, dan peralatan
·
sistem
kesenian
·
sistem
mata pencarian hidup
·
sistem
religi
·
sistem
kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
Peranan Keluarga Dan Linkungan terhadap Terbentuknya Kebudayaan Dan kebiasaan Seseorang
Indonesia
merupakan sebuah negara yang memiliki beribu kekayaan budaya yang terbentuk
dari sabang sampai ke marauke. Dan budaya pada setiap daerah pun memiliki
keunikan dan keberanekaragaman tersendiri yang tidak dimiliki di masing-masing daerah
lainnya. Seperti yang dikatakan Lehman,
Himstreet, dan Batty yang mengartikan budaya sebagai sekumpulan pengalaman
dalam hidup yang ada pada suatu masyarakat tertentu. Pengalaman hidup itu dapat
berupa perilaku, kepercayaan dan cara hidup suatu masyarakat. Serta budaya
menurut Parsudi Suparian bahwa budaya akan melandasi tingkah laku dalam
masyarakat.
Dari beberapa pendapat para ahli bisa disimpulkan bahwa salah
satu yang berpengaruh dalam membangun tingkah laku seseorang adalah budaya.
Budaya pertama kali diperkenalkan terhadap seseorang melalui keluarga, karena
keluarga terbentuk atas satu atau beberapa kebudayaan yang di persatukan. Maka
tak jarang ada sebagian orang yang menilai seseorang itu dari budayanya, misal
orang jawa terkenal dengan keramah tamahan dan kelemah lembutan sikapnya, orang
batak terkenal akan sikap tegas dan kerasnya, orang padang terkesan akan ke
uletan dan kegigihannya dan masih banyak lagi yang lainnya.
Kali ini saya akan membahas mengenai peranan keluarga dan
lingkungan terhadap terbentuknya kebudayaan, kebiasaan atau tingkah laku
seseorang. Saya sendiri terlahir dari keluarga yang memiliki kebudayaan jawa,
ayah saya lahir di Banyuwangi, Jawa Timur sedangkan ibu saya lahir dan di
besarkan di kota yang terkenal akan makanan khasnya getuk yaitu Magelang, Jawa
tengah. Meskipun sama-sama berasal dari Jawa namun keduanya memiliki kebudayaan
dan kebiasaan yang sangat berbeda.
Kota kabupaten Banyuwangi adalah kabupaten terluas di Jawa
Timur. Luasnya 5.782,50 km^2. Wilayahnya cukup beragam, dari dataran rendah
hingga pegunungan. Budaya masyarakat Banyuwangi diwarnai oleh budaya Jawa, Bali, Madura, Melayu, Eropa dan budaya lokal yang saling isi mengisi dan
akhirnya menjadi tipikal yang tidak ditemui di wilayah manapun di Pulau Jawa.
Kota ini juga terkenal akan beragam kesenian tradisional diantaranya adalah
kesenian Gandrung Banyuwangi, Seblang, , Rengganis, Hadrah Kunthulan, Patrol, Mocopatan Pacul Goang, Gamelan, Jaranan Butho, Barong, Kebo-Keboan, Angklung Caruk, Gedhogan, Batik.
Masyarakat Banyuwangi juga terkenal suka akan rasa kopi dan
pedas, hal ini di buktikan dari berbagai makanan dan aneka rujak yang menjadi
ciri khas tersendiri di kota ini. Untuk karakter dari masyarakatnya sendiri
warga banyuwangi terkesan memiliki ketegasan, keras, ulet/kreatif, dan sangat
memegang dan mencintai kepercayaan adat budayanya.
Sedangkan Kota Magelang, Kotaatau kabupaten ini adalah sebuah Kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Ibu kota Kabupaten
ini adalah Kota Mungkid.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang di utara,Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali di timur, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Purworejo di selatan,Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung di barat, serta Kota Magelang yang
berada di tengah-tengahnya.
Kota Magelang ini sangat terkenal akan maha karyanya yang
menjadi salah satu dari keajaiban dunia yaitu Candi Borobudur yang merupakan
warisan atau peninggalan Dinasti Syailendra. Selain Borobudur, Kota ini juga
memiliki sejumlah candi di antaranya Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Ngawen, Candi Canggal atau Candi Gunungwukir, Candi Selogriyo, Candi Gunungsari, Candi Lumbung, Candi Pendem, dan Candi Asu. Dapat dilihat dengan banyaknya candi yang terdapat
di kota ini, kebudayaan kota magelang sangat di pengaruhi oleh kebudayaan hindu
dan budha. Kesenian yang terdapat di kota ini diantaranya Kubro
Siswo, Badui, Dayakan, Jathilan, Laras Madyo, Topeng Ireng, dll.
Untuk karakter dari masyarakatnya sendiri
kabupaten magelang ini memiliki karakter masyarakat yang lemah lembut, sabar,
kreatif, dan ramah. Dan lebih menyukai makanan atau pun minuman yang manis,
seperti teh, getuk, dll.
Dari dua contoh gambaran kebudayaan di atas,
keduanya memiliki persamaan serta perbedaan yang unik, meskipun sama-sama dari
daratan Jawa namun karena pengaruh peradapan di masa sebelumnya, kebudayaan
keduanya pun sangat berbeda. Dan saat kedua budaya tersebut dipertemukan dalam
satu lingkup keluarga maka akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan budaya
yang di terima terhadap seorang individu baru atau dalam hal ini anak. Anak
akan cenderung memiliki sifat atau prilaku sebagian dari kebudayaan sang ayah dan
sebagian kebudayaan dari ibu. Namun faktor lain juga akan bisa berpengaruh terhadap
kebudayaan yang dimiliki seorang anak yaitu jika ia tinggal di lingkungan yang
berbeda dari kedua kebudayaan yang di miliki orang tuanya, atau kebudayaan lain
yang ia akan terima dari individu lain seperti teman, tetangga ataupun adat
kebudayaan dilingkungan yang sekarang ia tinggali.
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Magelang
- http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
- https://radiksacepek28.wordpress.com/banyuwangi/sejarah-seni-dan-budaya-kabupaten-banyuwangi/