Newest Post
// Posted by :DIANSYAH19
// On :Senin, 13 Mei 2013
Simulasi
Sistem Keamanan Museum
LANDASAN TEORI
Pada
bab ini menjelaskan teori komponen yang digunakan pada rangkaian. Namun teori tersebut
tidak dijelaskan secara keseluruhan, melainkan hanya sebagian kecil yang
berkaitan dengan rangkaian yang dibuat.
2.1
Resistor
Resistor
adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik.
Resistor dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a.
Resistor
Tetap
Reisitor
tetap adalah reistor dengan nilai hambatan tetap.
Gambar
2.1 Simbol Resistor
Gambar 2.2 Gelang Resistor
Tabel 2.1 Tabel Warna
Resistor
Keterangan:
-
Gelang ke-1 dan gelang
ke-2 menyatakan angka.
-
Gelang ke-3 menyatakan
faktor pengali.
-
Gelang ke-4 menyatakan
toleransi.
b.
Resitor
Tidak Tetap
Resistor tidak tetap
adalah resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah. Jenisnya yang
digunakan: Trimpot.
Trimpot adalah resistor
yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar porosnya dengan
menggunakan obeng.
Gambar 2.3 Simbol Trimpot Gambar 2.4 Trimpot
2.2 2.2 Microswitch
Microswitch
adalah sebuah alat atau komponen elektronika yang berfungsi untuk memutus dan
menyambung aliran listrik, pada rangkaian saklar berfungsi sebagai terminal. Umumnya
saklar memiliki dua kondisi yaitu ON (menyambung) dan OFF (memutus), apabila saklar
dalam kondisi ON maka kedua kutub saklar dalam kondisi terhubung, sehingga arus
listrik dapat mengalir dari sumber tegangan ke dalam rangkaian, sehingga
rangkaian dapat bekerja, tetapi apabila saklar dalam keadaan OFF maka kedua
kutub saklar dalam kondisi memutus (tidak tersambung), sehingga arus listrik dari
sumber tegangan tidak dapat mengalir ke dalam rangkaian, sehingga rangkaian
tidak dapat bekerja.
Gambar
2.5 Microswitch
2.3
Light Emitting Diode (LED)
LED disebut juga
dioda pemancar cahaya. Dioda ini mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan
sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED digunakan sebagai lampu indicator, peraga
(display) peralatan, mesin hitung,
jam digital, dan lain-lain. LED infra merah dapat digunakan dalam sistem tanda
bahaya pencuri dan ruang lingkup lain yang membutuhkan pancaran yang tak
kelihatan. LED apabila diberi tegangan maju akan menghantarkan arus dan
memancarkan cahaya, ini disebut juga dengan lampu dioda. Bentuknya bulat dan
segi empat. LED memiliki beberapa macam warna yaitu merah, hijau, kuning dan
sebagainya dengan menggunakan unsur seperti Gallium,
Arsen dan Phosfor.
Gambar 2.6 LED
Gambar 2.7 Simbol LED
2.4
Arsitektur
Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah single chip komputer yang memiliki
kemampuan untuk di program dan digunakan untuk tugas -tugas yang berorientasi
kontrol. Terdapat perbedaan yang signifikan antar mikrokontroler dan
mikroprosesor. Perbedaan yang utama yaitu arsitektur perangkat keras (hardware architecture) dan aplikasinya
masing - masing.
-
Ditinjau dari segi
arsitekturnya, mikroposesor hanya
merupakan single chipCPU, sedangkan mikrokontroler dalam IC nya selain CPU
juga terdapat device lain yang memungkinkan mikrokontroler berfungsi sebagai
single chip komputer. Dalam IC mikrokontroler
telah terdapat ROM, RAM, EPROM, serial interface dan paralel interface, timer, interrupt controller, konverter analog
kedigital dan lainnya (tergantung pada feature
yang melengkapi mikrokontroler tersebut).
- Sedangkan
dari segi aplikasinya, mikroprosessor
hanya berfungsi sebagai CPU yang menjadi otak komputer, sedangkan mikrokontroler, dalam bentuknya yang
mungil pada umumnya ditujukan untuk melakukan tugas-tugas yang berorientasi
kontrol pada rangkaian yang membutuhkan jumlah komponen minimum dan biaya yang
cukup rendah (low cost).
Berikut ini adalah beberapa feature yang terdapat pada IC buatan
ATMEL tipe 89S51:
-
4K bytes of Flash
-
128 bytes of RAM
-
32 I/O (Input Output)
lines
-
2 16-bit Timer/
Counters
Gambar 2.8 Minimum
System
Gambar 2.9 Diagram Blok
Minimum System
2.5
IC
AT89S51
Gambar
2.10 IC AT89S51
Berikut ini adalah penjelasan fungsi
tiap kaki yang biasa ada pada seri mikrokontroler AT89S51 :
a.
Port
0
Merupakan dual porpose port (port yang
memiliki dua kegunaan). Pada desain yang minimum (sederhana) di gunakan sebagai
port I/O (input /output). Pada desain lebih lanjut pada perancangan dengan
memori eksternal digunakan sebagai data dan address yang di multiplex. Port 0
terdapat pada pin 32-39.
b.
Port
1
Merupakan port yang menjadi saluran
(bus) dua arah input/output, port 1terdapat pada pin 1 -8.
c.
Port
2
Merupakan
dual-porpose port. Pada desain minimum di gunakan sebagai port I/O. pada desain
lebih lanjut di gunakan sebagai high byte dari address. Port 2 terdapat pada
pin 21- 28.
d.
Port
3
Merupakan dual-porpose port. Selain
sebagai port I/O juga mempunyai fungsi khusus yang di tujukan pada tabel.
Table 2.2 Fungsi PORT 3
Table 2.2 Fungsi PORT 3
Port Pin
|
Alternate Functions
|
P3.0
|
RXD
(Serial Input Port)
|
P3.1
|
TXD
(Serial Output Port)
|
P3.2
|
_INT0
(External Interupt 0)
|
P3.3
|
_INT1
(External Interupt 1)
|
P3.4
|
T0
(Timer 0 External Input)
|
P3.5
|
T1
(Timer 1 External Input)
|
P3.6
|
_WR
(External Data Memory Write Strobe)
|
P3.7
|
_RD (External Data Memory Read
Strobe)
|
e.
PSEN
(Program Store Enable)
PSEN adalah sinyal pengontrol untuk
mengakses program memori eksternal yang masuk dalam saluran (bus) selama proses
pemberian atau pengambilan intruksi. Pin ini dihubungkan dengan ground (pin 20)
agar menjaga saat program dijalankan pin ini tetap dalam keadaan low (0). PSEN
terdapat pada pin 2-9.
f.
ALE
(Address Latch Enable)
ALE merupakan penahan alamat memori
eksternal (pada port 1) Selama mengakses kememori eksternal. Pin ini juga
sebagai pulsa (sinyal) input program (prog) selama proses pemrograman. Dalam
alat ini pin ini tidak digunakan. ALE terdapat pada pin 3-0.
g.
EA
(External Access)
Jika EA di beri masukkan 1 maka IC akan
menjalankan program memori internal saja. Jika EA di beri masukkan 0 (ground)
maka IC hanya akan menjalankan program memori eksternal (PSEN akan bernilai 0).
EA terdapat pada pin 3-1.
h.
RST
(Reset)
RST merupakan pin reset yang terdapat
pada IC. Jika pada pin ini di beri masukkan 1 selama minimal 2 siklus maka sistem
akan di reset dan register - register internal pada IC akan berisi nilai defaulttertentu. RST terdapat pada pin9.
i.
ON-Chip Oschillator
ON-Chip
Oschillator dapat bekerja jika di -drive
menggunakan kristal. Tambahan kapasitor diperlukan untuk menstabilkan sistem.
Nilai kristal yang biasa digunakan pada sebauah rangkaian adalah 12 MHz.
j.
Koneksi
Power
AT89S51 beroperasi pada tegangan 4
- 4.5 Volt. Pin Vcc terdapat pada pin 40 sedangkan Vss (ground) terdapat pada
pin 20.
k.
XTAL1
dan XTL2
XTAL1 dan XTAL2 adalah masukan dan
keluaran ke dan dari inverting oscillator
amplifier. XTAL1 juga berfungsi sebagai masukan ke clock internal sirkuit operasi. XTAL1 dan XTAL2 terdapat pada pin
18 -19, pada mikrokontroler disebut on-chip
oscillator. Pada mikrokontroler berarsitektur 8951 memiliki on-chip oscillator yang dapat bekerja
jika di drive menggunakan kristal. Tambahan kapasitor diperlukan untuk
menstabilkan sistem.
Kecepatan maksimum pelaksanaan instruksi
per siklus adalah 0,5 mikro sekon pada frekuensi clock 24 MHz. Apabila
frekuensi clock mikrokontroler yang digunakan adalah 12 MHz, maka kecepatan
pelaksanaan instruksi persiklus adalah 1 mikro sekon.
Mikrokontroler AT89S51 digunakan karena
jenis mikrokontroler ini adalah versi terbaru dari atmel yang merupakan dari
atmel yang merupakan mikrokomputer cmos
8 bit dengan 8 Kbyte In –System
Programmable (ISP) flash memori dengan kemampuan 1000 kali baca/tulis dan
bersifat non- volatile dengan harga
yang cukup murah.
2.6
Regulator
Pada akhir tahun
enam puluhan, pembuatan IC mulai memproduksi pengatur tegangan pada chip. Alat
generasi pertama ini seperti MA723 dan LM300 mencakup sebuah dioda zener,
penguatan dengan penguatan tinggi, pembatasan arus dan sifat yang berguna. Bila
suatu tegangan dicatu dengan tegangan tidak teratur, maka IC regulator (
Pengatur IC ) akan menghasilkan tegangan output yang hampir konstan. Jadi IC regulator
berfungsi untuk menghasilkan tegangan yang stabil.
Gambar
2.11 IC Regulator 7805
IC regulator yang digunakan pada
rangkaian ini adalah 7805 yang akan mengatur tegangan output, adapun kuat arus
maksimum yang dapat dialirkannya adalah 1A dengan jangkau tegangan input 6 – 25
V.
2.7
Kristal
Mikrokontroler AT89S51 memiliki osilator
internal yang dapat digunakan sebagai sumber clock bagi CPU. Untuk menggunakan
osilator internal, diperlukan sebuah kristal atau resonator keramik antara pena
XTAL1 dan XTAL2 ( pin 5 dan pin 4 ) yang akan dipasangkan dengan kapasitor yang
dihubungkan ke ground.
Gambar 2.12 Simbol XTAL
Gambar 2.13 XTAL
2.8
IC
LM 324
IC
LM324 merupakan IC Operational Amplifier,
IC ini memiliki 4 buah Op-Amp yang berfungsi sebagai comparator atau IC
pembanding yang membandingkan 2 buah terminal inputan. Dan IC ini mempunyai
tegangan kerja antara +5 Volt sampai +15 Volt untuk +Vcc dan -5 Volt sampai -15
Volt untuk –Vcc.
Gambar
2.14 IC LM324
Keterangan:
-
Pin 1, 7, 8, 14
(Output)
Merupakan sinyal output.
Merupakan sinyal output.
-
Pin 2, 6, 9, 13
(Inverting Input)
Semua sinyal input yang berada di pin ini akan mempunyai output yang berkebalikan dari input.
Semua sinyal input yang berada di pin ini akan mempunyai output yang berkebalikan dari input.
-
Pin 3, 5, 10, 12
(Non-inverting input)
Semua sinyal input yang berada di pin ini akan mempunyai output yang sama dengan input (tidak berkebalikan).
Semua sinyal input yang berada di pin ini akan mempunyai output yang sama dengan input (tidak berkebalikan).
-
Pin 4 (+Vcc)
Pin ini dapat beroperasi pada tegangan antara +5 Volt sampai +15 Volt.
Pin ini dapat beroperasi pada tegangan antara +5 Volt sampai +15 Volt.
-
Pin 11 (GND)
Pin ini adalah sebuah Ground.
Pin ini adalah sebuah Ground.
2.9
Struktur
Bahasa BASCOM
Bascom-8051 adalah program kompiler
menggunakan Basic berbasis Windows
yang dapat digunakan untuk mikrokontroler keluarga 8051, misalnya AT89S51/52/55
dan AT89S2051/4051. Versi demo Bascom-8051 yang dikembangkan oleh MCS Electronic. Pada umumnya bahasa yang
dipergunakan untuk memprogram mikrokontroler adalah bahasa assembly. Bahasa assembly
adalah bahasa pemrograman tingkat menengah, dimana program yang dibuat lebih
mendekati bahasa mesin, sehingga pemenfaatan memori dapat dilakukan secara
optimal, namun di sisi lain pemrogramannya menjadi relatif sulit.
Sedangkan bahasa bascom ini
menggunakan bahasa basic, dimana sintak yang digunakan antara lain do-loop, for-next, while-wend, goto, gosubdan
sebagainya.
2.9.1
Karakter
Pada Bascom
Karakter
pada Bascom dipergunakan untuk membentuk label, keyword, variabel, dan operator, yang kesemuanya akan membentuk
suatu program. Pada dasarnya karakter pada Bascom terdiri dari karakter huruf
(A-Z) dan karakter angka (0-9). Beberapa karakter pada Bascom yang dipergunakan
secara khusus terdapat pada tabel 2.4
Tabel 2.3 Karakter
pada Bascom
2.9.2
Tipe
Data
Setiap variabel pada Bascom
mempunyai tipe data yang menunjukkan kapasitas dan jenis data yang dapat
disimpan pada variabel tersebut. Hal ini berpengaruh pada seberapa besar memori
yang diperlukan untuk menyimpan variabel tersebut. Tabel 2.5 menunjukkan tipe
data pada Bascom beserta ukuran dan rentangnya.
Tabel 2.4 Tipe Data Pada Bascom
2.9.3 Perulangan
pada Bascom
Loop
adalah suatu perulangan terhadap perintah atau instruksi sampai mencapaikeadaan
tertentu (jumlah perulangan tersebut dapat diketahui). Fungsi dari loopsendiribanyak sekali, dan dapat
menghemat dalam penulisan program karena program yang samadapat dilakukan
dengan beberapa perintah dan kemudian diulang-ulang. Pernyataan perulangan
yaitu Do-Loop dan While-Wend. Berikut adalah contoh
penulisan sintaknya.
-
Sintak Do-Loop
Do
Loop
-
Sintak While-Wend
While
Wend
2.9.4 Variabel
Suatu
variabel dapat mempunyai nama lain atau alias. Umumnya alias digunakan
untukmengganti variabel standar dengan nama yang lebih mudah diingat. Hal ini
akan bergunapada saat membuat program yang panjang dan kompleks, jika terdapat
perubahanpenggunaan pin atau port, cukup diganti pada pernyataan Alias. Berikut
contoh penulisannya.
-
Saklar1 Alias P0.0
-
LDR Alias P2.0
www.gunadarma.ac.id
www.studentsite.gunadarma.ac.id
- Back to Home »
- TUGAS_SEMESTER4 »
- Tugas Proposal Penulisan Ilmiah 2 (PI)